OLEH: Retno Triani Soekonjono
Psikolog
Merdeka ! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
JENDRAL Douglas MacArthur dalam pidato perpisahannya, mengucapkan sebuah kalimat yang kemudian menjadi terkenal diseluruh dunia yaitu “old soldiers never die, they just fade away” atau dalam bahasa Indonesia nya : “prajurit tua tidak pernah mati, mereka hanya memudar”.
Kalimat heroik tersebut baru saja diwujudkan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang membuat 8 tuntutan sebagai pernyataan sikap terhadap kondisi terkini. Surat itu ditandatangani 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.
Surat tersebut ditanda tangani oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dan Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafi Asnan. Dengan diketahui Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.
Tuntutan diserahkan kepada Presiden Prabowo yang juga purnawirawan prajurit TNI demi kecintaan mereka pada negara Republik Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.
Sekali prajurit, akan tetap menjadi prajurit bahkan saat setelah meninggal karena kenangan kesetiaannya pada negara dan bangsa akan tetap abadi.
“Prajurit tua” sangat memahami dan menguasai taktik dan kesulitan memenangkan peperangan. Walaupun tidak semua purnawirawan mengalami peperangan secara fisik, namun seorang prajurit akan mengabdi pada negaranya terutama selama masa-masa sulit.
“Tidak pernah mati” adalah kata-kata yang meyakinkan bahwa sejarah seseorang prajurit akan selalu hidup. Ia berusaha sebaik mungkin untuk mengabdi pada negara dan bangsa selama hayat masih dikandung badan. Selama masih hidup, tidak boleh putus asa.
Namun seorang prajurit juga seorang manusia yang punya keterbatasan fisik dan psikis. Ia akan “memudar”, untuk mempersiapkan diri menjalani kehidupan dialam yang berbeda.
Apa yang dimaksud dengan prajurit yang baik?
Mereka memiliki gairah terhadap profesinya. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah: Mereka melakukan apa yang diperintahkan atasan tanpa bertanya, tanpa mengeluh, tanpa menunda. Mereka selalu mengikuti rantai komando. Mereka tidak pernah bertindak di luar kendali atasan mereka. Mereka siap menghadapi situasi buruk apa pun, kapan pun dan di mana pun.
Apa yang dimaksud dengan kepribadian seorang prajurit?
Seorang Prajurit bukan hanya orang yang berseragam tentara.
Seorang Prajurit sejati memiliki ciri-ciri karakter yang ditanamkan dan diemplemantasikan selama bertahun-tahun.
Dari beberapa penelitian disimpulkan beberapa kualitas penting bagi seorang prajurit meliputi:
•Disiplin, Ia harus mematuhi peraturan dan ketentuan yang ketat.
•Keberanian, kemampuan untuk menghadapi rasa takut dan mengambil risiko.
•Kesetiaan, Ia harus setia kepada negaranya, kesatuannya, dan misinya.
•Integritas, Ia harus memiliki Kejujuran dan prinsip moral yang kuat.
•Kebugaran fisik, Ia harus menjaga kebugaran fisik tingkat tinggi untuk melaksanakan tugas yang diperintahkan.
•Kerja sama tim, Ia harus mampu bekerja sama dengan orang lain dalam operasi militer.
•Kemampuan
beradaptasi, Prajurit harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan situasi dan lingkungan.
•Kepemimpinan, bahkan dalam peran non-kepemimpinan, prajurit harus menunjukkan kualitas kepemimpinan.
•Ketrampilan komunikasi, Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam berkoordinasi dengan anggota tim. •Ketahanan, Kemampuan untuk pulih akibat tekanan dan selalu mempertahankan sikap positif.
Kesimpulan :
Seorang prajurit adalah sosok manusia yang tangguh, berani dan disiplin, memegang teguh berbagai nilai moral dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menyelamatkan kepentingan dan keutuhan bangsa.
Sangat berbeda jauh dengan “preman” yang berada di kantor atau dijalanan yang bersikap arogan, amoral dan sok jago dibalik baju seragam.
“Prajurit di atas segalanya berdoa untuk perdamaian, karena prajuritlah yang harus menderita dan menanggung luka serta bekas luka perang yang paling dalam.” (Douglas MacArthur)
Tinggalkan Balasan