Megapolitan.id – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan evaluasi enam bulan pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih, saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, Senin, 5 Mei 2025.

Prabowo menyebut, berbagai capaian strategis yang berhasil diraih dalam waktu singkat merupakan pondasi penting untuk kebangkitan nasional ke depan.

“Dalam enam bulan kita memerintah, kita telah mencapai hal-hal yang cukup berarti, hal-hal yang bersifat fundamental memperkuat landasan kebangkitan kita sebagai bangsa,” ujar Prabowo.

Namun, ia mengingatkan seluruh jajaran untuk tetap rendah hati dan objektif dalam menilai kinerja pemerintah.

“Kalau kita tidak objektif, kita bisa masuk ke dalam jebakan, bahwa kita menganggap diri kita sudah mampu, padahal tidak,” imbuhnya.

Di sektor ekonomi, Prabowo menyoroti pencapaian Indonesia dalam mengendalikan inflasi yang kini termasuk salah satu yang terendah di dunia. Ia menyebut capaian ini sebagai hasil dari kesinambungan manajemen pemerintahan sebelumnya.

“Ini salah satu hasil daripada kepemimpinan dan manajemen Pak Jokowi,” ucap Prabowo.

Prabowo juga menyoroti keberhasilan pemerintah menjaga stabilitas harga pangan pada momen-momen krusial, seperti Natal dan Lebaran. Begitu pula dengan stok pangan yang diyakini masih aman.

Salah satu program unggulan yang mendapat sorotan utama adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang diluncurkan pada 6 Januari 2025 ini telah menjangkau lebih dari 1.200 titik di seluruh Indonesia, dengan total penerima manfaat mencapai 3,4 juta anak per awal Mei.

“Dan di akhir November 2025 akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat,” kata Prabowo.

Ia juga menegaskan, bahwa angka keberhasilan dari sisi kesehatan program ini sangat tinggi, bahkan nyaris mencapai 100 persen.

Prabowo juga menyorot pembentukan dana investasi nasional Danantara, yang menurutnya menjadi salah satu langkah besar dalam konsolidasi aset negara.

Ia menekankan pentingnya pengelolaan aset secara profesional dan transparan, sekaligus mengingatkan tentang potensi aset negara yang selama ini tersembunyi.

Ia meminta para menteri mengecek lagi semua aset-aset, terutama yang memiy konsesi HGU dan HGB yang sudah jatuh tempo, semua itu harus kembali ke negara.

Di akhir pidato, Prabowo menyerukan pentingnya menjaga semangat kerja sama dan gotong royong antar pemimpin, lintas jabatan dan partai, demi kepentingan rakyat.

“Enam bulan pertama ini sudah membuktikan bahwa kalau kita kerja sama, kita bisa capai banyak hal,” tandasnya.