Megapolitan.id – Sederet nama bakal calon Bupati Bangka, mulai mencuat jelang Pilkada ulang 2025. Salah satu yang sudah tak asing, Herdika Sukma Negara, putra daerah asal Belinyu yang menjabat Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat BAKUMHAM DPP Partai Golkar.

Pria yang akrab disapa Dika itu, menyambangi Kantor DPD Partai Golkar Bangka didampingi sejumlah kolega, pada Jumat, 9 Mei 2025. Usai mengambil formulir pendaftaran, ia langsung mengembalikannya di hadapan Ketua Tim Penjaringan Golkar Bangka, Rusmala Dewi.

Dika mengatakan keikutsertaannya dalam bursa calon Bupati Bangka ini, sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. Namun, lantaran semua kendaraan partai dikuasai oleh satu poros, ia pun akhirnya tak bisa ikut.

“Kini, dengan hasil kotak kosong yang menang, peluang itu terbuka, dan saya siap maju bersama Partai Golkar,” ujar Dika, dikutip Sabtu (10/5/2025).

Sejatinya, Dika bukan lah nama baru dalam tubuh Golkar. Ia tercatat aktif di berbagai sayap organisasi partai berlambang pohon beringin itu. Selain di BAKUMHAM, ia juga menjabat sebagai Wasekjend DPP Ormas MKGR serta Wakil Ketua Umum DPP AMPI.

Ketokohannya sebagai kader muda nasional, menjadikan langkahnya mencalonkan diri sebagai Bupati Bangka memiliki bobot strategis bagi Golkar sendiri. Ia pun mengaku sudah mengantongi izin dari DPP Golkar.

“Hati saya terpanggil untuk membangun kampung halaman. Bangka punya potensi besar dan saya yakin dengan kerja keras serta dukungan rakyat, kita bisa wujudkan kemajuan yang merata,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan DPD II Partai Golkar Bangka, Rusmala Dewi, menyampaikan bahwa masa pendaftaran bakal calon kepala daerah yang dibuka sejak 29 April, ditutup pada 9 Mei 2025. Semua nama yang mendaftar akan diseleksi melalui survei internal untuk mengukur sejauh mana dukungan masyarakat terhadap para calon.

“Berkas Herdika lengkap. Selanjutnya akan kami teruskan ke DPD Golkar Provinsi dan kemudian ke DPP Partai Golkar untuk mendapat rekomendasi resmi. Mekanismenya jelas, transparan, dan mengedepankan elektabilitas calon di tengah masyarakat,” jelasnya.

Pilkada ulang Kabupaten Bangka sendiri merupakan konsekuensi dari kekalahan calon tunggal pada Pilkada 2024 lalu, di mana kotak kosong keluar sebagai pemenang. Fenomena itu membuka ruang baru bagi tokoh-tokoh potensial, termasuk Herdika, untuk tampil sebagai alternatif pemimpin daerah yang lebih aspiratif.